Senin, 31 Oktober 2016

PERSPEKTIF ORANG INDONESIA TERHADAP BULE(caucasian) DAN ARAB

Indonesia pernah mengalamai penjajahan oleh Belanda selama tiga setengah abad walaupun tidak benar-benar tiga setengah abad secara penuh tetapi yang jelas Belanda telah memberikan pengaruh pada pola pikir orang  Indonesia secara luas tentang ras-ras manusia ,selama berkuasa di Indonesia Belanda menciptakan sistem segregasi rasial menjadi tiga yaiu Eropa,Timur Asing dan Bumiputera.
untuk Timur Asing sendiri dibagi menjadi dua yaitu Tionghoa dan bukan Tionghoa hal ini dapat kita lihat dalam KUH Perdata dimana ada aturan untuk keturuanan Tionghoa dan Timur Asing bukan Tionghoa dan dapat juga kita lihat pada akta kelahiran terdapat kode stbld(staatblad)1920.1933.1849 dan 1917 .1933 adalah kode untuk orang Indoensia asli yang beragama Nasrani,1917 adalah kode untuk keturunan tionghoa apapun agamanya,1920 adalah kode untuk muslim bumiputera dan 1849 adalah kode untuk keturunan eropa ,sedangkan bumiputera yang tidak beragama Islam maupun Nasrani non-staatblad.itu adalah pembagian rasial dari segi hukum yang tentu saja akan membentuk pola pikir masyarakat tentang siapa itu orang Eropa,Tionghoa ,dan Arab,pembagian ini secara tidak langsung telah membuat orang Indonesia tidak mengenal bangsa asing lain selain bangsa-bangssa asing dalam klasifikasi di atas sehingga otomatis jika melihat orang berkulit putih dan berambut tidak hitam,mancung langsung diklasifikasikan sebagai orang eropa padahal di  sebagian negara asia dan afriaka utara terdapat orang yang memiliki ciri-ciri fisik orang eropa padahal secara kebudayaan mereka adaalah orang timur tengah atau asia tengah,walaupun keberadaan orang-orang tersebut di kawasan Syam dan Afrika Utara kemungkianan besar juga  disebabkan oleh percampuran dengan orang eropa mengingat letaknya yang dihubungkan dengan eropa  oleh laut mediterania namun percampuran tersebut sudah terajadi sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu kita ambil contoh thariq bin ziyad dalam beberapa riwayaty disebutkan bahwa beliau berambut pirang kemerahan berikut kutipa nyang sama temukan jika submer saya ssalah maka itu kesalahan sumber saya buakn kesalahan saya

"Disisi lain dari kota Thanjah (Tangier) yang dipimpin oleh seorang berambut pirang, bermata biru, berperawakan tinggi dan kekar, seorang Barbar berasal dari Eropa, tepatnya etnis latin disana. Dulu ia seorang penyembah berhala, hingga datangnya Arab dengan Islam, Iapun tertarik dengan ajaran yang menyenangkan dan pemahaman akan tauhid yang mudah, maka iapun beriman terhadap agama ini, dan menjadi sibuk mengenalkan agama ini kepada yang lainnya. Dia yang dulunya diperbudak Romawi dengan ancaman pedang, dijadikan pemimpin bagi Thanjah oleh para pembebas Arab. Diapun memimpin kaum muslimin dengan Adil, baik Arab maupun Barbar. Dialah Thariq bin Ziyad, tokoh Islam nan luar biasa perwakilan khilafah Umawiyah di Thanjah.

Sumber Tulisan: http://wahdah.or.id/thariq-bin-ziyad-sang-penakluk-andalusia-dan-sevilla/"

"Thariq ibn Ziyad, adalah panglima penakluk Andalus dari etnis Barbar, etnis non-Arab dengan jumlah sangat besar di Afrika Utara, dari Libia, Aljazair, Tunisia, hingga Maroko. Etnis Barbar karena posisinya di Afrika, sering dikira berparas mirip orang Afrika yang hitam. Padahal etnis Barbar ini bertubuh besar, kulit putih, berambut pirang, bermata biru, seperti orang Eropa umumnya.


http://belajarislam.com/2014/05/ramadhan-di-andalus-1-300-tahun-lalu-ramadhan-perjuangan-dan-dakwah-islam/"


nah inilah yang menjadi pokok bahasan sayaa disini "wajah arab" yang adaa dalam benak orang Indonesia adalah wajah arab yang berasal dari selatan yang jauh dari laut mediterania dan dekat degnan tanduk afrika,seandainya pada zaman dahulu orang Turki,Syam,Afrika Utara dan Asia Tengah datang ke Indonesia secara besar-besaran  mungkin sistem klasifikasai "ras  SIAL" ala Pemerintah Hindia Belanda akan rusak karena orang-orang Indonesia menjadi kenal dengan bangsa asia yang berkulit putih dan beragama Islam DAN MUNGKIN dampak inferiority complex zAman penjajahan tidak akan separah sekarang,mungkin juga Pemerintah Hindia Belanda dan orang-orang Eropa di zaman itu akan "kelabakan " karena identitas "bangsa kulit putih" bukan lagi milik "EKSLUSIF" milik mereka tetapi juga sebagian Bangsa ASIA



http://nawan38-perlutau.blogspot.co.id/2011/10/kode-pengenal-kewarganegaraan-di-dalam_12.html
https://un2kmu.wordpress.com/2010/07/08/felix-siauw-curhatan-hati-seorang-muslim-cina-indonesia/
http://www.kependudukancapil.go.id/
http://whatthedoost.com/2015/11/05/but-you-dont-look-afghan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar