Senin, 31 Oktober 2016
:Penggunaan Tenaga Kerja Asing
Penggunaan Tenaga Kerja Asing di Indomesia bukanlah hal yang asing bahkan tenaga kerja sing seringkali menempati posisi yang lebih "terhormat" dibandingkan Tenaga Kerja Indonesia karena dianggap memiliki kompentesi yang lebih baik seperti dalam penguiasaan teknologi penggunaan TKA dapat menyingkirkan tenaga kerja lokal oleh karena itulah dalam hukum ketenaga kerjaan orang yang ining memperkerjakan TKA harus memperoleh izin dari menteri atau pejabat terkait,untuk medapatakan izin tersebut penguasah harus mengajukan Rencana Pengunaan TKA yang memuat alasan penggunaan TKA,jabatan TKA dala mstruktur nperusahaan,Jnagka waktu penggunaan TKA dan penunjukan TKI pendamping TKA ,mengapa harus ada TKI pendamping TKA ?,karena agar TKA dapat memberikan transfer teknologi dan alih keahliian pada TKI nbamun kenyataanya TKA hanya mengambil keuntungan dari Indoensia tanpa memberikan keuntungan alih teknologi dan keahlian pada TKI dan perusahaan masih harus mendatangkan tenaga kerja asing ketika membutuhkan "keahlian tingka tinggi"
PERSPEKTIF ORANG INDONESIA TERHADAP BULE(caucasian) DAN ARAB
Indonesia pernah mengalamai penjajahan oleh Belanda selama tiga setengah abad walaupun tidak benar-benar tiga setengah abad secara penuh tetapi yang jelas Belanda telah memberikan pengaruh pada pola pikir orang Indonesia secara luas tentang ras-ras manusia ,selama berkuasa di Indonesia Belanda menciptakan sistem segregasi rasial menjadi tiga yaiu Eropa,Timur Asing dan Bumiputera.
untuk Timur Asing sendiri dibagi menjadi dua yaitu Tionghoa dan bukan Tionghoa hal ini dapat kita lihat dalam KUH Perdata dimana ada aturan untuk keturuanan Tionghoa dan Timur Asing bukan Tionghoa dan dapat juga kita lihat pada akta kelahiran terdapat kode stbld(staatblad)1920.1933.1849 dan 1917 .1933 adalah kode untuk orang Indoensia asli yang beragama Nasrani,1917 adalah kode untuk keturunan tionghoa apapun agamanya,1920 adalah kode untuk muslim bumiputera dan 1849 adalah kode untuk keturunan eropa ,sedangkan bumiputera yang tidak beragama Islam maupun Nasrani non-staatblad.itu adalah pembagian rasial dari segi hukum yang tentu saja akan membentuk pola pikir masyarakat tentang siapa itu orang Eropa,Tionghoa ,dan Arab,pembagian ini secara tidak langsung telah membuat orang Indonesia tidak mengenal bangsa asing lain selain bangsa-bangssa asing dalam klasifikasi di atas sehingga otomatis jika melihat orang berkulit putih dan berambut tidak hitam,mancung langsung diklasifikasikan sebagai orang eropa padahal di sebagian negara asia dan afriaka utara terdapat orang yang memiliki ciri-ciri fisik orang eropa padahal secara kebudayaan mereka adaalah orang timur tengah atau asia tengah,walaupun keberadaan orang-orang tersebut di kawasan Syam dan Afrika Utara kemungkianan besar juga disebabkan oleh percampuran dengan orang eropa mengingat letaknya yang dihubungkan dengan eropa oleh laut mediterania namun percampuran tersebut sudah terajadi sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu kita ambil contoh thariq bin ziyad dalam beberapa riwayaty disebutkan bahwa beliau berambut pirang kemerahan berikut kutipa nyang sama temukan jika submer saya ssalah maka itu kesalahan sumber saya buakn kesalahan saya
"Disisi lain dari kota Thanjah (Tangier) yang dipimpin oleh seorang berambut pirang, bermata biru, berperawakan tinggi dan kekar, seorang Barbar berasal dari Eropa, tepatnya etnis latin disana. Dulu ia seorang penyembah berhala, hingga datangnya Arab dengan Islam, Iapun tertarik dengan ajaran yang menyenangkan dan pemahaman akan tauhid yang mudah, maka iapun beriman terhadap agama ini, dan menjadi sibuk mengenalkan agama ini kepada yang lainnya. Dia yang dulunya diperbudak Romawi dengan ancaman pedang, dijadikan pemimpin bagi Thanjah oleh para pembebas Arab. Diapun memimpin kaum muslimin dengan Adil, baik Arab maupun Barbar. Dialah Thariq bin Ziyad, tokoh Islam nan luar biasa perwakilan khilafah Umawiyah di Thanjah.
Sumber Tulisan: http://wahdah.or.id/thariq-bin-ziyad-sang-penakluk-andalusia-dan-sevilla/"
Sumber Tulisan: http://wahdah.or.id/thariq-bin-ziyad-sang-penakluk-andalusia-dan-sevilla/"
"Thariq ibn Ziyad, adalah panglima penakluk Andalus dari etnis Barbar, etnis non-Arab dengan jumlah sangat besar di Afrika Utara, dari Libia, Aljazair, Tunisia, hingga Maroko. Etnis Barbar karena posisinya di Afrika, sering dikira berparas mirip orang Afrika yang hitam. Padahal etnis Barbar ini bertubuh besar, kulit putih, berambut pirang, bermata biru, seperti orang Eropa umumnya.
http://belajarislam.com/2014/05/ramadhan-di-andalus-1-300-tahun-lalu-ramadhan-perjuangan-dan-dakwah-islam/"
nah inilah yang menjadi pokok bahasan sayaa disini "wajah arab" yang adaa dalam benak orang Indonesia adalah wajah arab yang berasal dari selatan yang jauh dari laut mediterania dan dekat degnan tanduk afrika,seandainya pada zaman dahulu orang Turki,Syam,Afrika Utara dan Asia Tengah datang ke Indonesia secara besar-besaran mungkin sistem klasifikasai "ras SIAL" ala Pemerintah Hindia Belanda akan rusak karena orang-orang Indonesia menjadi kenal dengan bangsa asia yang berkulit putih dan beragama Islam DAN MUNGKIN dampak inferiority complex zAman penjajahan tidak akan separah sekarang,mungkin juga Pemerintah Hindia Belanda dan orang-orang Eropa di zaman itu akan "kelabakan " karena identitas "bangsa kulit putih" bukan lagi milik "EKSLUSIF" milik mereka tetapi juga sebagian Bangsa ASIA
http://nawan38-perlutau.blogspot.co.id/2011/10/kode-pengenal-kewarganegaraan-di-dalam_12.html
https://un2kmu.wordpress.com/2010/07/08/felix-siauw-curhatan-hati-seorang-muslim-cina-indonesia/
http://www.kependudukancapil.go.id/
http://whatthedoost.com/2015/11/05/but-you-dont-look-afghan/
PERANG YUNANI-INDIA
Yunani lawan India?,mungkin hal ini tidak pernah tebayang dalam pikiran sebagia nbesar dari kita karena mungkin sebagian dari kita berpikir bahwa mana mungkin 'Dunia Hollywood' seperti hercules,sparta,athena dan Alexander The Greats bisa bertemu dengan "Dunia Bollywood" seperti Mahabharata,Ramayana,dan Ashoka, itulah yang terjadi saat saya membicarakan perang antara Kerajaan Seleukid pecahan Imperium Macedonia melawan kerajaan maurya di film chakravati ashoka,mungkin teman saya sulit membayangkan bagaimana bisa Inda"kuch-kuch hotahe" dan "tari-tarian" bisa bertempur melawan pasukan yunani,saya tidak mengatakan teman saya bodoh karena memang sudah terbentuk mindset bahwa "kedua dunia" tersebut tidak memiliki hubungan padahal sejarah mencatat bahwa Alexander The Great telah mencapai india dan dikalahkan oleh Raja Purawa dalam pertempuran di dekat Punjab,jika anda masih sulit menerima bahwa "Dunia yYunani" pernah bertemu dengan "Dunia India
BERIKUT NAMA INDIA DALAM BAHASA YUNANI DAN NAMA YUNANI DALAM BAHASA INDIA
"Alexander the great conquered some parts of India. Alexander was called as Sikander in India.
There was another Indian Commander called sandrocottos in Alexander's camp who later on became emperor of India and is said that he defeated Selucus and married his daughter. He was called Chandragupta Maurya emperor of Mauryan Empire.
His son was called allitrochades or Amitrochates in Greek and Bindusara alias 'Amitraghata' (Slayer of Enemy)in India.
The son of allitrochades was called Ashoka The great. Who was famous for his Kalinga Conquest and later on adopted Buddhism. Some say that he was also called "Devanpriya" meaning "Beloved of Gods" or "Priyadarshani". He was also called "Dharmashoka" i.e. noble ashoka previously called as "Chandashoka" i.e. cruel ashoka."
His son was called allitrochades or Amitrochates in Greek and Bindusara alias 'Amitraghata' (Slayer of Enemy)in India.
The son of allitrochades was called Ashoka The great. Who was famous for his Kalinga Conquest and later on adopted Buddhism. Some say that he was also called "Devanpriya" meaning "Beloved of Gods" or "Priyadarshani". He was also called "Dharmashoka" i.e. noble ashoka previously called as "Chandashoka" i.e. cruel ashoka."
(http://www.ellopos.net/elpenor/koinonia/topic.asp?TOPIC_ID=154)
Dalam artikel diatas disebutkan bahwa Chandra Gupta alias sandroccotos dalam bahasa yunani telah mengalahkan seleucus nikator(https://en.wikipedia.org/wiki/Seleucid%E2%80%93Mauryan_war)
yang tidak lain adalah saalah satu jendral Alexander yang mewarisi sebagian kerajaannya setelah ia meninggal(https://en.wikipedia.org/wiki/Seleucus_I_Nicator) dan menikahi ananknya ,kemudian mempunyai anak laki-laki yang bernama BINDUSARA sudah cukup jelas bahwa dunia yunanai dan india mempunyai hubungan
Jumat, 21 Oktober 2016
HUBUNGAN GEDAWANG DAN SUMBEREJO KAB. DEMAK
Pada tulisan sebelumnya saya menyebutkan bahwa di gedawang terdapat makam tokoh asal demak yaitu eyang giyantipuro/puro(tepatnya saya lupa,saya juga mendapatkan nama beliau dari koran suara merdeka berapa tahun lalu) nama yang saya dengar dari teman-teman saya adalah "mbah kramat" belakangan saya tahu bahwa ada tiga makam di tempat itu,yaitu:
1.Pangeran Suryo Negoro (telah dimakamkan di Makam Kecil)
2.Empu Supo (makamnya ada di Kelurahan Gedawang)
3.Kyai Kramat (makamnya ada di Makam Kyai Kramat)
(sumberhttp://laeli-deanova-febri.blogspot.co.id/2009/06/profil-kelurahan-gedawang.html:)
nama diatas bisa jadi tidak pasti karena ada kemungkinan nama-nama tokoh tersebut mirip degnan nama tokoh ditempat lain seperti empu supo yaitu empu kerajaan demak sekaligus ipar sunan kalijaga saya tidak tahu apakah empu supo diatas sama dengan empu supo demak atau tidak tapi memang gedawang didirikan pada zaman kerjaan demak berbarengan dengan meluasnya siar agama Islam di pulau ,jawa.pada daftar tersebut nama eyang giyantiputtro/puro yang saya temukan dalam surat kabar suara merdeka malah tidak ada.
sedngakan dalam http://www.wargademak.com/2013/09/gelar-apitan-memohon-hujan.html?showComment=1477054733228#c5638916472818174271 saya malah menemukan bahwa salah satu tokoh yang dimakamkan di Gedawang adalah eyang jatipuro tokoh asal samberejo demak yang gugur karena terluka dalam perang perebutan kekuasaan zaman majapahit,berikut penuturan warga sumberejo demak:
"“Sementara mbah Jatipuro meninggal di Gedawang karena terlibat peperangan perebuatan wilayah pada jaman Majapahit,” kata Solikul.
Saat perang mbah Jatipuro terkena tombak, mundur ke wilayah Simping sampai ke Sendang Guo hingga tiba ke Gedawang saat menghembuskan nafas terakhirnya. Sehingga Desa Sumberejo selalu menggelar apitan dengan jadwal yang sama di wilayah Gedawang. (swi/hst)
"
yang aneh dari penuturan diatas adalah mengapa eyang jatipuro trluka di demak lalu mundur ke simping lalu ke sendang guwo lalu baru mundur ke gedawang dan kemudian beliau wafat di gedawang seta dalam pertempuran melawa nsiapakah beliau gugur
bisa dilihat ternyata beliau mengguankan rute memutar ,dengan catatan lokasi perempuran tidak disebutkan.satui lagi hal yang harus dipertanyakan adalah apakah gedwang di semarang atas pada zaman dahulu memiliki akses yang mudah ke arah demak
1.Pangeran Suryo Negoro (telah dimakamkan di Makam Kecil)
2.Empu Supo (makamnya ada di Kelurahan Gedawang)
3.Kyai Kramat (makamnya ada di Makam Kyai Kramat)
(sumberhttp://laeli-deanova-febri.blogspot.co.id/2009/06/profil-kelurahan-gedawang.html:)
nama diatas bisa jadi tidak pasti karena ada kemungkinan nama-nama tokoh tersebut mirip degnan nama tokoh ditempat lain seperti empu supo yaitu empu kerajaan demak sekaligus ipar sunan kalijaga saya tidak tahu apakah empu supo diatas sama dengan empu supo demak atau tidak tapi memang gedawang didirikan pada zaman kerjaan demak berbarengan dengan meluasnya siar agama Islam di pulau ,jawa.pada daftar tersebut nama eyang giyantiputtro/puro yang saya temukan dalam surat kabar suara merdeka malah tidak ada.
sedngakan dalam http://www.wargademak.com/2013/09/gelar-apitan-memohon-hujan.html?showComment=1477054733228#c5638916472818174271 saya malah menemukan bahwa salah satu tokoh yang dimakamkan di Gedawang adalah eyang jatipuro tokoh asal samberejo demak yang gugur karena terluka dalam perang perebutan kekuasaan zaman majapahit,berikut penuturan warga sumberejo demak:
"“Sementara mbah Jatipuro meninggal di Gedawang karena terlibat peperangan perebuatan wilayah pada jaman Majapahit,” kata Solikul.
"
yang aneh dari penuturan diatas adalah mengapa eyang jatipuro trluka di demak lalu mundur ke simping lalu ke sendang guwo lalu baru mundur ke gedawang dan kemudian beliau wafat di gedawang seta dalam pertempuran melawa nsiapakah beliau gugur
bisa dilihat ternyata beliau mengguankan rute memutar ,dengan catatan lokasi perempuran tidak disebutkan.satui lagi hal yang harus dipertanyakan adalah apakah gedwang di semarang atas pada zaman dahulu memiliki akses yang mudah ke arah demak
Senin, 10 Oktober 2016
Gedawang tempat yang tidak pernah dijajah
kali ini saya akan menceritakan tempat saya tinggal yaitu kelurahan gedawang,tentu saja cerita yang saya ceritakan disini tidak murni seperti cerita yang dituturkan turun-temurun diantara warga gedwang asli,karena disini saya juga memasukan pendapat pribadi saya mengenai kejadian-kejadian yang ada dan hubungannya ddengan sejarah yang dikenal oleh masyarakat luas,karena sebagaimana yang kita ketahui informasi yang bersumber dari cerita rakyat kadang-kadang mengalami distorsi karena tidak adanya tanggal yang tepat ,nama tempat yang mungkin saja sudah berubah.dan adanya nama tokoh yang barangkali sama atau tokoh yang memiliki banyak nama
1.Asal-usul nama gedawang
menurut cerita yang saya dengar terdpat dua versi mengenai asal-usul nama gedawang yang pertama adalah gedwang berssal dari kata dawuh yang berarti jatuh.cerita ini berawal ketika seorang empu mendapatkan perintah dari raja arau bupati untuk membuat keris,namun ternyata sang Raja/Bupati kurang berkenan dengan keris hasil cipatan sang empu,ketiak sang empu sedang memikirkan apa yang kurang dari kerisnya anak dari sang empu mencoba untuk menyempurnakan keris cipatan ayahnya ,tenryata sang Raja/Bupati senang dengan keris tersebut namun sang empu malah iri pada anaknya sendiri dan malah menusuk anaknya sendiri dengan keris tersebut sambil berkata"sudah pintar ya?"anak sang empu yang terluka tersebut memilih untuk prngi dari rumah ditemani oleh neneknya,kemudian lanjutan dari cerita ini memiliki kesamaan dengan perjalanan spiritual kanjeng pandan arang ke daerah jawa bagian selatan yaitu pada saat memberi nama derah banyumanik
,cerita ini berakhir ketika anak sang empu terjatuh dan ditempat jatuhnya(dawah)diberi nama gedawang(perubahan dari dawah)
versi kedua menyebutkan tentang seorang petinggi kerajaan demak yang diperintahkan untuk membuka hutan di kawasan semarang atas,ada mengatakan bahwa orang tersebut adalah eyang giyanti putro ada pula yang mengatakan orang tersebut adalah empu supa,soal apakah empu supa tersebut adalah sama dengan empu supa yang emnjadi ipar suann kalijaga atau tidak saya tidak bisa memastiakn karena bisa jadi terdapat empu supa yang lain
2.zaman kerajaan pajang,mataram,dan penjajahan
tidak ada riwayat yang menceritakan apa yang terjadi setelah kerajaan demak runtuh dan digantikan oleh kerajaan pajang,amtaram islam ,sampai zaman kolonial belanda dan jepang namun bisa dibilang warga asli gedwang memiliki hubungan yang kurang erat dengan keraton karena saya rasa pegnaruh kebudayaan keraton kurang tersasa hal ini dapat dibuktikan degnan pola interakasi warga yang cenderung lebih egaliter dibandingkan warga perkampungan sekitar,hal ini bisa jadi disebabkan oleh kondisi topografi gedawang yang dibatasi oleh dua sungai yang cukup curam disebelah timur jalan raya semarang-ungaran atau disebelah barat desa gedawang dan tebing terjal dan hutan penggaron disebelah tenggara ,sementara kearah jabungan(timur laut) terdapat hutan kecil dan kebun-kebun,warga asli gedawang pada zaman dahulu percayta bahwa desanya tidak pernah berhasil dijangkau oleh penjajah karena dilindungi oleh karamah pendiri desa namun menurut saya hal ini terajdi karena letaknya yang sulit diakses walaupun tidak terlalau jauh dari kota semarang
3.tidak pernah dijajah
tidak pernah diajjah adalah kesimpulan yang saya dapat dari cerita yang saya dengar,kesimpulan ini saya ambil dari cerita bahwa belanda pernah mencoba mengebom desa gedawang tetapi tidak berhasil ,dan penutur percaya bahwa itu adala hakibat dari karamah pendiri desa,saya rasa kejadia n pengeboman oelh belanda terssebut terjadi pada saat agresi militer belanda pasca kemerdekaan indoensia,artinya sebelum itu desa gedawang tidak pernah terjamah oleh belanda dan jepang dan warnganya hidup secara normal dan mengalamai penderitaan yang terlalu berat dibandingakn desa-desa yang pernah dikuasai oelh belanda dan jepang
1.Asal-usul nama gedawang
menurut cerita yang saya dengar terdpat dua versi mengenai asal-usul nama gedawang yang pertama adalah gedwang berssal dari kata dawuh yang berarti jatuh.cerita ini berawal ketika seorang empu mendapatkan perintah dari raja arau bupati untuk membuat keris,namun ternyata sang Raja/Bupati kurang berkenan dengan keris hasil cipatan sang empu,ketiak sang empu sedang memikirkan apa yang kurang dari kerisnya anak dari sang empu mencoba untuk menyempurnakan keris cipatan ayahnya ,tenryata sang Raja/Bupati senang dengan keris tersebut namun sang empu malah iri pada anaknya sendiri dan malah menusuk anaknya sendiri dengan keris tersebut sambil berkata"sudah pintar ya?"anak sang empu yang terluka tersebut memilih untuk prngi dari rumah ditemani oleh neneknya,kemudian lanjutan dari cerita ini memiliki kesamaan dengan perjalanan spiritual kanjeng pandan arang ke daerah jawa bagian selatan yaitu pada saat memberi nama derah banyumanik
,cerita ini berakhir ketika anak sang empu terjatuh dan ditempat jatuhnya(dawah)diberi nama gedawang(perubahan dari dawah)
versi kedua menyebutkan tentang seorang petinggi kerajaan demak yang diperintahkan untuk membuka hutan di kawasan semarang atas,ada mengatakan bahwa orang tersebut adalah eyang giyanti putro ada pula yang mengatakan orang tersebut adalah empu supa,soal apakah empu supa tersebut adalah sama dengan empu supa yang emnjadi ipar suann kalijaga atau tidak saya tidak bisa memastiakn karena bisa jadi terdapat empu supa yang lain
2.zaman kerajaan pajang,mataram,dan penjajahan
tidak ada riwayat yang menceritakan apa yang terjadi setelah kerajaan demak runtuh dan digantikan oleh kerajaan pajang,amtaram islam ,sampai zaman kolonial belanda dan jepang namun bisa dibilang warga asli gedwang memiliki hubungan yang kurang erat dengan keraton karena saya rasa pegnaruh kebudayaan keraton kurang tersasa hal ini dapat dibuktikan degnan pola interakasi warga yang cenderung lebih egaliter dibandingkan warga perkampungan sekitar,hal ini bisa jadi disebabkan oleh kondisi topografi gedawang yang dibatasi oleh dua sungai yang cukup curam disebelah timur jalan raya semarang-ungaran atau disebelah barat desa gedawang dan tebing terjal dan hutan penggaron disebelah tenggara ,sementara kearah jabungan(timur laut) terdapat hutan kecil dan kebun-kebun,warga asli gedawang pada zaman dahulu percayta bahwa desanya tidak pernah berhasil dijangkau oleh penjajah karena dilindungi oleh karamah pendiri desa namun menurut saya hal ini terajdi karena letaknya yang sulit diakses walaupun tidak terlalau jauh dari kota semarang
3.tidak pernah dijajah
tidak pernah diajjah adalah kesimpulan yang saya dapat dari cerita yang saya dengar,kesimpulan ini saya ambil dari cerita bahwa belanda pernah mencoba mengebom desa gedawang tetapi tidak berhasil ,dan penutur percaya bahwa itu adala hakibat dari karamah pendiri desa,saya rasa kejadia n pengeboman oelh belanda terssebut terjadi pada saat agresi militer belanda pasca kemerdekaan indoensia,artinya sebelum itu desa gedawang tidak pernah terjamah oleh belanda dan jepang dan warnganya hidup secara normal dan mengalamai penderitaan yang terlalu berat dibandingakn desa-desa yang pernah dikuasai oelh belanda dan jepang
EJAAN BAHASA JAWA YANG BENAR UNTUK "O" TALING TARUNG DAN "O"
SEKARANG INI banyak orang yang salah menulis "o" dan"o taling tarung" dalam Bahasa Jawa,seharusnya o ditulis a bukan sego tapi sega walaupun dibaca "o" anaehnya waktu saya menulkis mengunakan ejaan yang benar teman saya malah mengira saya menulis dengan bahasa daerah yang tidak ia ketahui,saya harap masalah ini dapat segera terselesaikan dan ejaan yang benar duisosiallisasikan
Langganan:
Postingan (Atom)